hello

sudah lama nampaknya saya tidak menulis. meracau. ngomong ngaco ngalor ngidul.

yah mau gimana lah saya juga tidak terlalu menikmati proses tulis menulis ini.

saya tipikal orang lisan. hobi berbicara. benar atau salah.

dari post terakhir saya di blog ini hanyalah repost dari Instagram saya di omucok. gak berarti banyak.

tapi dari februari hingga hari ini banyak hal menarik sudah saya lalui. bersama kelurga. bersama kawan. bersama rekan. bersama pasangan.

ingin rasanya menulis dengan baik dan teratur. tapi saya bilang. gaya bicara saya terlampau cepat dibanding kemampuan menulis saya yg amat buruk.

#Bogor

image

image

image

image

image

#Bogor dari berbagai sudut.

Akhirnya saya punya Android dan memiliki akun Instagram. Menyenangkan bisa menangkap momen dengan lebih menyenangkan. Lebih banyak poto akan datang.

Rindu yg menguap, lalu meninggi dan bertemu titik berseberangan, terhempas jatuh dan menghilang.

Pengingat tahun 2012

Mungkin sudah terlalu basi untuk membahas hal hal yg saya lalui di 2012 kemarin, tapi siapa yg peduli?

Kalo tulisan saya ini mengesankan pamer? berarti otakmu saja yg kotor, seperti saya.

2012 ini diawali dengan hal hal yg biasa saja diawal tahun sampai tibanya bulan Maret. hal itu terjadi begitu saja tanpa saya sangka; liburan ke luar negeri, Singapore.

saya menjadi orang yg beruntung diajak oleh saudara @arievrahman yg menang kuis nonton Foo Fighters dari @singasik dan @airasiaid sampai pada akhirnya bukan menonton Foo Fighters. Duran Duran band yg lebih tua itu cukup mengobati saya karena Foo harus batal tampil di Singapore karena abang saya, Dave Grohl sakit.

Image

 

 

Bulan Maret 2012 kemarin seolah menjadi bulan liburan buat saya. Liburan dadakan sekaligus liburan yg sudah direncakan secara rinci setahun sebelumnya. Bali, saya datang ke pulau itu untuk kedua kalinya, lebih lama, lebih mewah, dan perasaan tetap menyenangkan sama seperti ketika pergi bersama kawan – kawan yg lain.

Image

 

Setiap perjalanan pasti selalu menyisakan cerita. apapun. dan akhir cerita perjalanan ke Bali saya kali ini adalah dipecat dari pekerjaan. putus kerja, bukan berarti hidup berhenti.

mencari pekerjaan dengan pengalaman sales dan target, bukan perkara mudah, tapi juga tidak terlalu sulit, kalau mau jadi sales lagi. General saya kerjakan hanya untuk 3 bulan saja sampai pada akhirnya saya tergabung dalam sebuah perusahan besar, besar menurut skala saya pribadi, Toshiba Visual Media Network. Penghasilan yg jauh lebih besar akan menekan tekanan target lebih besar. saya siap. saya berani. saya hadapi.

 

selain jalan – jalan, ada hal baru buat bersenang – senang. @infobogor menjadi arena saya menemukan kegiatan lain; membuat event. dengan awalan event kecil kapasitas 100an orang, kami berhasil membuat acara screening film dari band legendaris asal bandung Mocca: Life Keeps on Turning.Image

 

menjadi awal yg bagus untuk sebuah usaha membuat event yg bisa dikatakan bermutu. ternyata usaha ini berlanjut sampai kami bertemu buitendives yg mau membantu untuk acara selanjutnya, dengan konsep eksklusif, kami berhasil membawa Risa Saravasti dalam tajuk Get Closer, dilanjutkan dengan mensupport Bogor Rock Stage dan yg terakhir di akhir penutupan tahun, kami berhasil membawa 2 band legenda, Pure Saturday dan The Milo.

kegiatan menonton konser di tahun 2012 tidak begitu banyak, hanya sekitaran gigs kecil ketika libur dan hiburan dari penampil di acara yg saya terlibat. terakhir saya menyaksikan Creed yg nampaknya sudah harus berakhir.

kegiatan jalan – jalan masih berlanjut, dan tujuannya adalah Jogjakarta. kota panas dengan keramahan penduduknya yg nyaman untuk ditinggali. tak lengkap tanpa ke Borobudur yg berjarak 1 jam dari pusat kota. liburan yg menyenangkan sekaligus melelahkan karena harus ditempuh dengan mobil.

di akhir tahun tak ada hal menarik. hanya hal hal pekerjaan yg menuntut lebih. jam kerja yg sudah menggila.

dan terakhir yg saya ingat, saya menonton film adaptasi dari novel bagus 5cm seorang diri.

 

 

sama

Jika ternyata sama,
Berapa banyak tangis hanya karena beda?

Jika ternyata sama,
Berapa banyak kepala putus dari badan hanya karena beda?

Jika ternyata Tuhan sama,
Berapa banyak cinta yg gugur hanya karena… beda?!

Nothing Is Real

If the end is near, why don’t you come here?
Wash away my tears, bring it down, my fears.
Make me warm, like a morning.
When the birds are all tweeting.
And the chanting.
And the dancing.
So sing it, like we fear nothing.
Its real.

Nothing Is Real – Cause from the B-Sides & Other Stuff.

Ketika

Ketika matahari tenggelam di ufuk barat. Disuatu tempat di timur, dia baru muncul.

Ketika cintanya padamu tamat. Suatu rasa dari yang lain timbul.

Agama Adalah Tragedi Manusia

Dalam Alkitab dikatakan bahwa cinta uang adalah akar segala kejahatan. Mungkin lebih benar lagi kalau dikatakan bahwa cinta Tuhan adalah akar segala kejahatan. Agama adalah tragedi umat manusia. Ia mengajak kepada yang paling luhur, paling murni, paling tinggi dalam jiwa manusia, namun hampir tidak ada sebuah agama yang tidak ikut bertanggung jawab atas berbagai peperangan, tirani, dan penindasan kebenaran. Marx menggambarkan agama sebagai candu rakyat; tetapi agama jauh lebih berbahaya daripada candu. Agama tidak membuat orang tertidur. Agama mendorong orang untuk menganiaya sesamanya, untuk mengagungkan perasaan dan pendapat mereka sendiri atas perasaan dan pendapat orang lain, untuk mengklaim bagi diri mereka sendiri sebagai pemilik kebenaran.

Dikutip dari A.N Wilson.

Ada Ketiadaan

Di tangannya tergenggam sebilah belati,
Tepat mengayun dan menikam hati,
Tertusuk kejam hingga mati,
Mati terkapar dan tak berarti.

Tetiba saja tatapannya menjadi nanar,
Seolah bertanya “apa tindakan aku ini benar?!”

Sabdanya bukanlah hal yg baru,
Dogma yg berhembus sejak jaman yg baru,
Seperti martir mati demi suatu yg semu,
Kebodohan akan tetap menemani titik akhirmu.

Dan ketika semua ini hilang dari pandangan,
Seperti tumpukan tinja di tempat pembuangan,
Hanya akan ada ketiadaaan tanpa kepedulian.

Just Go Singapore With @Singasik dan @AirAsiaID

Disclaimer: ini adalah catatan perjalanan saya bersama Ariev Rahman ke Singapore untuk nonton Duran Duran sebagai pengganti nonton Foo Fighters dari kuis #SingWithFoo yg dibuat oleh Singasik dan Air Asia Indonesia yang dengan sangat menyesal harus dibatalkan karena Foo Fighters batal manggung di Singapore. Karena terlalu banyak yang mau saya share, mulai dari cerita dan foto, catatan ini akan terbagi beberapa bagian. Cerita tentang kemenangan Ariev di kontes ini, ada di post sebelumnya. So enjoy! :)

The Day!

10 Maret 2012 pukul 03.15. Alarm bunyi dan saya langsung senyum2 sendiri, “Ah, akhirnya ngecap passport juga hari ini. Ihiy!”

Norak banget emang. Tapi siapa peduli, saya keluar negeri untuk pertama kalinya. Dan GRATIS!

Berangkat dari pool Damri Bogor dan taraaaaa…. Saya sampai di Terminal 3 Soekarno Hatta kepagian. -___-
Nungguin bang Ariev yang ternyata kesiangan. Boarding dengan tergesa – gesa. Ariev masih sempat buang air besar di toilet Soekarno Hatta (cebok gak lo, bang?) Langsung naik AirAsia Q7788 dan take-off ke Singapore jam 7 pagi.

Tiba di bandara Changi Internasional Singapore saya langsung berasa takjub. Gede yak! O_O

Keluar dari Changi kita langsung naik MRT Singapore yang terkenal rapi nyaman dan tepat waktu itu. Tujuan pertama kami ke toko yg ada di Tampines1, Ariev udah ngincer toko itu karena lagi ada promo clearance sale up-to 60% di Running Lab. Sayang barang yg dicari gak ada.

Berhubung janji ketemuan sama pihak Sistic makin mepet, kita langsung lepas landas (naik MRT sih sebenernya) ke Ticket Cube di Orchard Road. Bermodal keyakinan dan kepercayaan sama bang Ariev selaku navigator yg megang peta Singapore yg kami comot di Changi (sumpah itu gratis, jadi saya gak nyolong, hehe), saya ikut dia dan langsung ketemu tempat yang dimaksud dengan mudah, karena memang bangunannya keren banget dan pas di tengah Orchard Road, jadi gak susah nyarinya.

Masuk ke dalam Ticket Cube kita langsung disambut dengan ucapan “Congratulation!” dari staff yang jaga saat itu (lupa nanya namanya saking senangnya :p), ngobrol sedikit, ngambil beberapa brosur dan majalah seni rupa dan dikasih tahu kalo masih banyak banget event di Singapore yang ticketnya juga bisa dibeli di Ticket Cube itu (lengkapnya ada di http://www.sistic.com.sg) Keren sekali!

Makin siang makin lapar saatnya makan siang dan….. akhirnya kita ke Lau Pa Sat Market Festival yang buka 24jam, lebih kecil dari Pasfest di Jakarta, tapi makanannya lengkap se-Asia. Harganya cocok buat liburan kami yang memang diminimkan budgetnya. Oyah, Lau Pa Sat ini ada di Raffles Quay.

Akomodasi dan perut sudah diamankan, saatnya menjalankan ibadah wisata ke Singapore; ke Merlion Park dan POTO BARENG MERLION! Hahaha, ini udah masuk list perjalanan yg saya buat pas tahu akan berangkat ke Singapore.
Gak lupa juga poto (di depan, iyah iyah di depannya doang) Singapore Flyer, dan “makan” Marina Bay Sand’s (poto yg ini ada di blognya bang Ariev).

Sayang banget pas kita di Merlion Park cuacanya kurang bagus. Hujan gerimis.

Cuaca masih gerimis, akhirnya kita putuskan untuk pergi agak jauh, ke Henderson Bridge yang ada di Telok Blangah. FYI, tinggi jembatan ini 60meter di atas permukaan laut, Indonesia keliatan dari sana, tertinggi di Singapore. Lokasi ini banyak banget dijadiin jalur jogging dan juga tempat photo pre-wedding. Romantis memang tempatnya, banyak juga muda – mudi Singapore yang mojok disana.

Lama juga kami di sana, gak kerasa waktu sudah sore, mungkin karena perbedaan waktu satu jam sama kebiasaan saya di Bogor jam segitu sudah gelap, di Singapore masih terang. Dipepet waktu, kami buru – buru ke Hotel The Sultan, hotel yg disiapin Singasik buat kami yang ada di Jalan Sultan. Dengan mandi secukupnya dan tanpa ada waktu buat bedakan (?) kami sudah siap untuk Duran Duran Live in Concert, Singapore Indoor Stadiom.

WOHOO!!!

(to be continued)

——

PS: Post selanjutnya akan berisi photo concert dan kejadian seru selama kami di Singapore Indoor Stadiom. Hari pertama kami di Singapore, kami make jersey tim favorit kami dari @thaijersey